Jumat, 05 Maret 2010

SETIAP 3 JAM, 1 ORANG IBU HAMIL MENINGGAL


Yogyakarta, Angka kematian ibu hamil di Indonesia masih jadi persoalan serius. Bagaimana tidak setiap 3 jam terdapat 1 orang ibu hamil yang meninggal dunia. Penanganan terhadap ibu hamil masih belum maksimal.

Penyebab langsung kematian ibu hamil terbanyak adalah pendarahan sebanyak 30 persen, eklampsia 25 persen, infeksi 12 persen, komplikasi masa nifas 9 persen, abortus dan partus lama masing-masing 5 persen dan penyebab lain sebesar 12 persen.

"Angka kematian ibu saat ini masih banyak, sekitar 10.260 setiap tahun atau 855 orang setiap bulan. Atau setiap tiga jam terdapat satu kematian," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA dalam seminar nasional 'Health Promotion and Prevention Based On Clinical Evidence' di Auditorium FK UGM di Bulaksumur, Yogyakarta, Kamis (4/3/2010).

Saat ini angka kematian ibu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu ini berhasil diturunkan dibanding tahun 2002-2003 berjumlah 307 orang. Adapun target pemerintah tahun 2015 diharapkan angka kematian ibu turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu yang telah dicapai selama ini masih jauh dari sasaran yang telah ditetapkan MDGs (Millenium Development Goals) sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini masih jauh dari harapan semua pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat.

"Meski banyak pihak pesimistis, saya yakin target MDGs Indonesia untuk penurunan angka kematian ibu bisa tercapai dengan syarat mengikusertakan masyarakat untuk mendorong angka kematian ibu menjadi turun," katanya.

Dia menambahkan angka kematian bayi pada 5 tahun terakhir ini menunjukkan penurunan yang lambat. Kini, angka kematian bayi sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup. Hal ini didorong oleh keberhasilan imunisasi dan penanganan penyakit infeksi yang sangat besar kontribusinya dalam penurunan angka kematian bayi.
(dikutip dari detik.com)

Rabu, 03 Maret 2010

SEKS SAAT MENSTRUASI

Jakarta, Selama ini masyarakat masih dibuat bingung apakah boleh berhubungan intim saat sang perempuan sedang haid karena beberapa kabar menyebutkan sah-sah saja sedangkan yang lain bilang berbahaya.

Lalu sebenarnya berbahayakah jika melakukan hubungan seks saat menstruasi?

"Secara agama hal tersebut memang dilarang dan menurut medis juga bisa memicu berbagai hal yang dapat membahayakan perempuan," ujar Dr Gunawan Dwi Prayitno, SpOG (K) dari RSPAD Gatot Subroto saat dihubungi detikHealth, Selasa (2/3/2010).

Dr Gunawan menuturkan ada tiga hal yang harus diwaspadai jika melakukan hubungan seks saat si perempuan sedang menstruasi, yaitu:

1. Endometriosis.
Saat melakukan hubungan suami istri, sang perempuan akan mengalami orgasme dan pada saat itu rahim akan berkontraksi yang menyebabkan darah kotor dari menstruasi bisa masuk ke dalam perut melalui saluran telur. Hal ini bisa menyebabkan timbulnya endometriosis pada tubuh perempuan.

2. Infeksi.
Hubungan suami istri biasanya akan menimbulkan luka dan endometriumnya mengalami peluruhan, darah menstruasi atau sperma yang tidak steril bisa masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan infeksi.

3. Bisa menyebabkan luka trauma di mulut rahim yang diakibatkan adanya infeksi.

"Darah adalah sumber makanan bagi kuman, banyak zat-zat makanan yang terkandung di dalam darah. Karena itu jika darah masuk ke dalam perut bisa menjadi medium yang sangat baik untuk perkembangbiakan bakteri yang ada di tubuh," ujar dokter yang juga berpraktik di Siloam Hospital Kebun Jeruk.

Dr Gunawan menyarankan sebaiknya suami menunggu hingga istrinya bersih dan selesai menstruasi, setelah itu lakukan hubungan seksual seperti biasa. Hubungan seks 2-3 kali seminggu juga baik untuk meningkatkan angka kehamilan bagi sang istri dan merangsang tubuh untuk mnghasilkan sperma dengan jumlah dan kualitas yang lebih banyak dan lebih bagus.

Selain itu usahakan suami istri melakukan hubungan seks atas dasar sama-sama mau dan tidak hanya menuruti kemauan satu orang saja. Karena jika melakukan hubungan seks saat menstruasi bisa menimbulkan bahaya bagi istri maupun suaminya, serta menimbulkan perasaan tidak nyaman. (dikutip dari detik.com).
JANGAN TARUH SIKAT GIGI DEKAT TOILET

Manchester, Coba perhatikan kamar mandi Anda. Apakah Anda menaruh tempat sikat gigi terlalu dekat dengan toilet? Kalau ya segera pindahkan ke tempat yang agak jauh karena menaruh sikat gigi terlalu dekat pembuangan toilet berisiko terkontaminasi kuman.

Jutaan orang mempertaruhkan kesehatannya dengan meletakkan sikat giginya begitu dekat dengan toilet. Padahal salah satu tempat yang mengandung berbagai macam kuman adalah toilet tempat buang air kecil atau air besar.

Peneliti dari Lloydspharmacy menuturkan ketika toilet disiram, maka bakteri bisa menyebar ke udara selama 2 jam sebelum jatuh ke lantai. Ada kemungkinan kuman tersebut menempel pada permukaan sikat gigi sehingga bisa masuk ke dalam tubuh saat orang menggunakannya. Karena itu sikat gigi yang diletakkan di dekat toilet sangat rentan terkontaminasi bakteri.

Kuman bisa terbang sejauh 1 meter dari lubang toilet setelah disiram, apalagi jika permukaan sikat gigi tidak tertutup atau dilindungi dengan baik.

Penelitian dari Manchester University mengungkapkan bahwa lebih dari 100 juta bakteri dapat hidup dalam satu sikat gigi, seperti E.coli, Staphylococci, Streptoccocus dan jamur Candida.

"Salah satu gejala yang bisa muncul adalah perut terasa mulas setelah menggosok gigi, ada kemungkinana bakteri hadir di permukaan siakt gigi tersebut," ujar Louise Baglole, ahli kesehatan mulut dari Lloydspharmacy, seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (3/3/2010).

Usahakan untuk selalu menyimpan sikat gigi ditempat yang bersih dan kering, sedangkan udara di kamar mandi sangat lembab sehingga kondisinya baik untuk tempat bersarang mikroorganisme. Akan lebih baik jika bisa menaruh sikat gigi di luar kamar mandi.

Selain itu sebaiknya menghilangkan air yang ada di sikat dengan cara mengibas-ngibaskan sikat sebelum melindunginya dengan penutup sikat gigi. Jangan merendamnya dengan larutan pembersih mulut karena tidak akan efektif untuk menghilangkan segala mikroorganisme.

Sikat gigi merupakan barang yang digunakan setiap hari oleh semua orang di seluruh dunia, karena itu kebersihannya harus dijaga agar tidak menimbulkan penyakit dan menjadi sarang berkembang biaknya kuman-kuman. (dikutip dari detik.com).